Strategi Pembelajaran

 

Nama              : Budi

NIM                : 11901203

Kelas               : PAI 4G

Mata Kuliah  : Magang 1

 

STRATEGI PEMBELAJARAN

 

A.    Hakikat Strategi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan.Upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai optimal disebut strategi. Lebih lanjut dalam Kurikulum Sekolah Menengah Umum, Departemen Pendidikan Nasioanal (Depdiknas) memberikan batasan prinsip pembelajaran diantaranya meliputi: bagaimana pengolahan strategi pembelajaran, metode pembelajaran, struktur pembelajaran, pengelolaan kelas dan laboratorium, penggunaan teknik bertanya dan penilaian hasil belajar.

Dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah rencana dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif. Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru akan berpengaruh besar terhadap tingkat ketercapaian tujuan pembelajaranyaitu kemampuan berpikir kreatif matematis. Pemilihan strategipembelajaran yang tepat akan memotivasi siswa untuk gairah dalam belajar.

 

B.     Pengertian Strategi Pembelajaran

Kata strategi berasal dari bahasa Latin, yaitu ‘strategia’ yang berarti seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Secara umum strategi adalah alat, rencana, atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas. Dalam konteks pembelajaran, strategi berkaitan dengan pendekatan dalam penyampaian materi pada lingkungan pembelajaran

Strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat dalam berperang, seperti dalam angkatan darat atau angkatan laut. Secara umum, strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1989), strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai. Menurut O’Malley dan Chamot (1990), strategi adalah seperangkat alat yang melibatkan individu secara langsung untuk mengembangkan bahasa kedua atau bahasa asing. Strategi sering dihubungkan dengan prestasi bahasa dan kecakapan dalam menggunakan bahasa.

Strategi belajar dapat digambarkan sebagai sifat dan tingkah laku. Oxford mendefinisikan strategi belajar sebagai tingkah laku yang dipakai oleh pembelajar agar pembelajaran bahasa berhasil, terarah, dan menyenangkan. Strategi belajar mengacu pada perilaku dan proses berfikir yang digunakan serta mempengaruhi apa yang dipelajari.

Strategi identik dengan teknik, siasat atau kiat, namun apabila digabungkan dengan kata pembelajaran (strategi pembelajaran) dapat dipahami sebagai suatu cara atau seperangkat cara atau teknik yang dilakukan oleh seorang guru atau peserta didik dalam mengupayakan terjadinya suatu perubahan tingkah laku atau sikap. Oleh karena itu, strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Berikut ini adalah aplikasi strategi pembelajaran yang mencakup empat aspek, yaitu sebagai berikut:

1.      Urutan kegiatan pembelajaran, yang berisikan urutan kegiatan guru dalam menyampaikan materi atau isi pelajaran kepada peserta didik.

2.      Metode pembelajaran, yaitu cara guru mengorganisasikan materi pelajaran dan peserta didik agar terjadi proses belajar secara efektif dan efisien.

3.      Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

4.      Waktu yang digunakan guru dan peserta didik untuk menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.

 

C.    Komponen Strategi Pembelajaran

1.      Kegiatan pembelajaran pendahuluan

Kegiatan pembelajaran pendahuluan dapat dilakukan melalui teknikteknik berikut ini.

a)      Menjelaskan tujuan pembelajaran yang diharapkan akan dapat dicapai oleh semua peserta didik diakhir kegiatan pembelajaran.

b)      Lakukan appersepsi, berupa kegiatan yang menghubungkan antara pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang akan dipelajar.

2.      Penyampaian informasi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi, yaitu urutan, ruang lingkup, dan jenis materi.

a)      Urutan penyampaian.

b)      Ruang lingkup materi yang disampaikan.

c)      Materi yang akan disampaikan.

3.      Partisipasi peserta didik

a)      Latihan dan praktik seharusnya dilakukan setelah peserta didik diberi informasi tentang suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap.

b)      Umpan balik

4.      Tes

Ada dua jenis tes atau penilaian yang biasa dilakukan oleh kebanyakan pendidik, yaitu pretest dan posttes

5.      Kegiatan tindak lanjut

Adapun kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik antara lain adalah sebagai berikut:

a)      Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah.

b)      Menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh peserta didik.

c)      Membaca materi pelajaran tertentu.

d)     Memberikan motivasi dan bimbingan belajar.

Sedangkan pendapat Gagne and Briggs, sebagaimana dikutip oleh Suparman, bahwa komponen strategi pembelajaran yang disebut sebagai sembilan urutan kegiatan pembelajaran, yaitu:

1.      Memberikan motivasi atau menarik perhatian.

2.      Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik.

3.      Mengingatkan kompetensi prasyarat.

4.      Memberi stimulus (masalah, topik, konsep).

5.      Memberi petunjuk belajar (cara mempelajari).

6.      Menimbulkan penampilan peserta didik.

7.      Memberi umpan balik.

8.      Menilai penampilan.

9.      Menyimpulkan.

 

D.    Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran

Pemilihan strategi pembelajaran pada dasarnya membandingkan antara satu jenis strategi pembelajaran dengan jenis strategi pembelajaran yang lain berdasarkan kriteria tertentu. Pemilihan strategi pembelajaran dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan atau kriteria:

1.      Tujuan belajar, yaitu jenis dan jenjangnya.

2.      Materi atau isi pelajaran, yaitu sifat, kedalaman dan banyaknya.

3.      Peserta didik, yaitu latar belakang, motivasi, gaya belajar serta kondisi fisik dan mentalnya

4.      Tenaga kependidikan yaitu jumlah, kualifikasi, dan kompetensinya.

5.      Waktu, yaitu lama dan jadwalnya.

6.      Sarana yang dapat dimanfaatkan.

7.      Biaya.

Pelilihan strategi pembelajaran yang efektif merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Oleh karena itu, pelilihan strategi pembelajaran harus memperhatikan kriteria, yaitu:

1.      Kesesuaian strategi pembelajaran dengan tujuan atau kompetensi, maksudnya setiap tujuan apakah masuk dalam kawasan koknitif, afektif, psikomotor pada hakekatnya dapat menggunakan strategi pembelajaran tertentu untuk mencapainya.

2.      Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan, maksudnya secara konseptual materi pelajaran dibagi dalam beberapa jenis pengetahuan, misalnya verbal, visual, konsep, prinsip, proses, prosedural dan sikap.

3.      Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran, misalnya siapakah peserta didik yang akan menggunakan strategi pembelajaran, bagaimana karakteristiknya, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang pendidikan, sosial ekonominya, bagaimana motivasi, minat dan gaya belajarnya.

4.      Biaya, penggunaan strategi pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.

5.      Kemampuan strategi pembelajaran, untuk belajar individual (belajar mandiri), kelompok kecil (kooperatif, kolaboratif, dll), kelompok besar atau klasikal (konvensional).

6.      Karakteristik strategi pembelajaran yang bersangkutan, apa kelebihan dan kekurangannya, bagaimana karakteristiknya, bagaimana kemampuan strategi pembelajaran dalam menyajikan informasi, dan sebagainya.

7.      Waktu, berapa lama waktu yang diperlukan untuk melaksanaan strategi pembelajaran yang dipilih, berapa lama waktu yang tersedia untuk menyajikan materi tersebut, dan sebagainya.

 

E.     Unsur-Unsur Strategi Pembelajaran

1.      Menetapkan spesifikasi dari kualifikasi perubahan perilaku, tujuan selalu dijadikan acuan dasar dalam merancang dan melaksanakan setiap kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik dalam arti mengarah kepada perubahan perilaku tertentu dan operasional dalam arti dapat diukur.

2.      Memilih pendekatan pembelajar, suatu cara pandang dalam menyampaikan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran harus dipertimbang dan dipilih jalan pendekatan utama yang dipandang paling ampuh, paling tepat, dan paling efektif guna mencapai tujuan.

3.      Memilih dan menetapkan metode, teknik, dan prosedur pembelajaran.

a)      Metode merupakan cara yang dipilih untuk menyampaikan bahan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b)      Teknik merupakan cara untuk melaksanakan metode dengan sarana penunjang pembelajaran yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kecepatan dan ketepatan belajar untuk mencapai tujuan.

c)      Merancang Penilaian.

d)     Merancang Remedial.

e)      Merancang Pengayaan.

 

F.     Macam-Macam Strategi Pembelajaran

1.      Strategi Indukatif adalah suatu strategi pembelajaran yang memulai dari hal-hal yang khusus barulah menuju hal yang umum.

2.      Strategi Dedukatif adalah suatu strategi pembelajaran yang umum menuju hal-hal yang khusus.

3.      Strategi campuran adalah gabungan dari strategi indukatif dan dedukatif.

Adapula strategi regresif yaitu strategi pembelajaran yang memakai titik tolak jaman sekarang untuk kemudian menelusuri balik (kebelakang) ke masa lampau yang merupakan latar belakang dari perkembangan kontemporer tersebut.

 

G.    Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran

1.      Berorientasi pada tujuan

Dalam sistem pembelajaran, tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas pendidik dan peserta didik, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, karena keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran

2.      Aktivitas

Belajar bukan hanya menghafal sejumlah fakta atau informasi, tapi juga berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas peserta didik, baik aktivitas fisik, maupun aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.

3.      Individualitas

Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu peserta didik. Walaupun pendidik mengajar pada sekelompok peserta didik, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap peserta didik. Pendidik yang berhasil adalah apabila ia menangani 40 orang peserta didik seluruhnya berhasil mencapai tujuan; dan sebaliknya dikatakan pendidik yang tidak berhasil manakala dia menangani 40 orang peserta didik 35 tidak berhasil mencapai tujuan pembelajaran.

4.      Integritas

Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi peserta didik. Dengan demikian, mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga mengembangkan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh kepribadian peserta didik yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik secara terintegrasi.

Keempat prinsip tersebut sejalan dengan peraturan pemerintah No. 32 tahun 2013, yang menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satu satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

 

H.    Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran

Secara makro, strategi pembelajaran berkait dengan tindakan strategis guru dalam:

1.      Memilih dan mengoperasionalkan tujuan pembelajaran.

2.      Memilih dan menetapkan setting pembelajaran.

3.      Pengelolaan bahan ajar.

4.      Pengalokasian waktu.

5.      Pengaturan bentuk aklivitas pembelajaran.

6.      Metode teknik dan prosedur pembelajaran.

7.      Pemanfaatan penggunaan media pembelajaran.

8.      Penerapan prinsip-prinsip pembelajaran.

9.      Penerapan pendekatan pola aktivitas pembelajaran.

10.  Pengemabangan iklim pembelajaran.

11.  Pemilihan pengembangan dan pelaksanaan evaluasi.

Secara singkat, menurut Slameto strategi pembelajaran mencakup 8 unsur perencanaan tentang:

1.      Komponen sistem yaitu guru/dosen, siswa/mahasiswa baikdalam ikatan kelas, kelompok maupun perorangan yang akan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar telah disiapkan.

2.      Jadwal pelaksanaan, format dan lama kegiatan telah disiapkan.

3.      Tugas-tugas belajar yang akan dipelajari dan yang telah diidentifikasikan.

4.      Materi/bahan belajar, alat pelajarandan alat bantu mengajar yang disiapkan dan diatur.

5.      Masukan dan karakteristik siswa yang telah diidentifikasikan.

6.      Bahan pengait yang telah direncanakan.

7.      Metode dan teknik penyajian telah dipilih, misalnya ceramah, diskusi dan lain sebagainya.

8.      Media yang akan digunakan.

 

I.       Tahap-tahap Pengelolaan Dan Pelaksanaan Strategi Pembelajaran.

Tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan strategi pembelajaran dapat diperinci sebagai berikut:

1.      Perencanaan

a)      Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapan dan bagaiman cara melakukannya.

b)      Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil secara maksimal melalui proses penentuan target.

c)      Mengembangkan alternatif-alternatif.

d)     Mengumpulkan dan menganalisis informasi.

e)      Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana serta keputusan-keputusan.

2.      Pengorganisasian

a)      Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk menyusun kerangka yang efisien dalam melaksanakan rencana-rencana melalui proses penetapan kerja yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

b)      Pengelompokan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.

c)      Membentuk wewenang dan mekanisme koordinasi.

d)     Merumuskan serta menetapkan metode dan prosedur.

e)      Memilih, mengadakan penelitian dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.

3.      Pengarahan

a)      Menyusun kerangka waktu dan biaya secara terperinci.

b)      Memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana dan mengambil keputusan.

c)      Mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik.

d)     Membimbing, memotivasi dan melakukan supervise.

4.      Pengawasan

a)      Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan rencana.

b)      Melaporkan terhadap penyimpangan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun standarstandar dan saran-saran.

c)      Menilai pekerjaan dan melakukan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan.

 

SUMBER

 

Fatimah dan Dewi Kartika Sari, Ratna. 2018. Strategi Belajar dan Pembelajaran Dalam Meningkatkan Keterampilan Bahasa. Pena Literasi: Jurnal PBSI. Volume 1, Nomor 2.

Khusnul, K. 2016. Pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar di tinjau dari aktifitas belajar. Surakarta: Tiga Serangkai.

 Wahyudin N. N. 2017. Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.

Eka Anggraeni, Novita. 2019. Strategi Pembelajaran Dengan Model Pendekatan Pada Peserta Didik Agar Tercapainya Tujuan Pendidikan di Era Globalisasi. Science Edu. Volume 2, Nomor 1.

Asrori, Mohammad. 2013. Pengertian, Tujuan Dan Ruang Lingkup Strategi Pembelajaran. Madrasah. Volume 5, Nomor 2.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perangkat Pembelajaran

KULTUR SEKOLAH- Budi 11901203